GAYA RAMBUT UNDERCUT 2017, BARBERSHOP ACADEMY INDONESIA YOGYAKARTA SMS/WA.0877.3906.1766

Minggu, 05 Maret 2017

Untung Besar Bisnis Cukur ala "Nick the Barbership"



Pemilik Nick the Barbership, Nikasius Dirgahayu


http://www.beritasatu.com/
Jakarta – Kreativitas adalah salah satu modal awal untuk bisa bertahan atau menang dalam persaingan bisnis. Di tengah persaingan bisnis cukur rambut pria yang kian menjamur, muncullah sebuah ide konsep baru dari Nikasius Dirgahayu, berupa "barber delivery haircut".

Nick, begitu pria tersebut biasa disapa, memulai bisnis ini sejak tiga tahun lalu. Awalnya, diminta mencukur rambut teman-temannya. Perlahan, teman-temannya itu mempromosikan hasil cukuran Nick kepada lebih banyak orang. Banyak yang suka dengan hasil cukurannya, tercetuslah ide dari Nick untuk membuat layanan cukur panggilan khusus untuk pria.

“Saya memberikan layanan cukur untuk orang-orang yang tidak ingin repot mengantre di barbershop atau terjebak macet. Jadi, mereka bisa dicukur sambil santai-santai dulu di rumah atau kantor,” kata Nick kepada Beritasatu.com, di Jakarta, baru-baru ini.

Dalam menjalankan usahanya ini, Nick menyasar golongan menengah ke atas. Karena dari segi harga, tarifnya lebih mahal dibandingkan barbershop pada umumnya. Selain biaya cukur sebesar Rp 100.000 per kepala, ada juga biaya transportasinya. Per 1 km, tarifnya Rp 10.000. Bahkan, tidak jarang biaya transportasinya melebihi biaya untuk jasa cukur, terutama apabila pelanggannya tinggal di daerah yang jauh dari tempat tinggalnya di kawasan Pejaten.

“Dibandingkan membuka barbershop, pekerjaan yang saya jalani ini bisa lebih fleksibel. Kalau tidak ada yang cukur, saya bisa mengerjakan hal lainnya seperti berjualan online. Jadi, waktunya tidak terbuang percuma dengan menunggu pelanggan di barbershop,” ujar dia.

Selain melayani cukur panggilan, Nick biasanya juga ikut buka gerai pop-up di pameran otomotif. Ia pun memiliki jam kerja, yang dimulai dari pukul 10.00-20.00 WIB. Dalam sebulan, Nick mengaku bisa mencukur tidak kurang dari 100 kepala. Artinya, dalam sebulan ia bisa mendapatkan sedikitnya Rp 10 juta hanya dari jasa mencukur, belum termasuk keuntungan yang didapatkannya dari biaya transportasi.

“Bisnis ini menurut saya akan terus berkembang, karena cukur rambut itu sudah menjadi sebuah kebutuhan. Apalagi kalau hasil cukuran kita membuat puas konsumen, pasti saat cukur lagi dia akan menggunakan jasa kita kembali,” ujarnya.

Untuk mempromosikan dirinya, Nick memanfaatkan media sosial Instagram. Di media tersebut tak lupa ia tampilkan beberapa foto guntingan rambut hasil kreasinya untuk menarik minat konsumen. “Selama ini promosinya memang hanya lewat mulut ke mulut dan menggunakan Instagram. Itu saja sudah membuat saya kewalahan melayani permintaan konsumen. Makanya saat ini saya juga memberlakukan aturan booking 1-2 hari sebelumnya,” ujar Nick.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar