GAYA RAMBUT UNDERCUT 2017, BARBERSHOP ACADEMY INDONESIA YOGYAKARTA SMS/WA.0877.3906.1766

Kamis, 02 Maret 2017

Perkembangan Usaha Barbershop di Indonesia


Perkembangan Usaha Barbershop di Indonesia

Tak hanya kaum Hawa, kaum Adam pun ingin memperindah penampilannya dengan berdandan. Salah satunya dengan merapihkan rambut mereka. Dari kebiasan para kaum adam ini maka mulai bermunculanlah yang namanya tempat tukang cukur para pria atau barbershop. Barbershop memang agak berbeda dengan salon, karena pencukurnya pria berbeda dengan salon yang biasanya wanita atau waria.

Di Indonesia sendiri perjalanan barbershop sudah ada sejak zaman penjajahan belanda. Salah satu barbershop yang melegenda adalah Barbershop bernama Ko Tang yang berada di kawasan Petak Sembilan yang berada di Jalan Pintu Besar Selatan 3 dekat dengan Pasar Pancoran Glodok Jakarta Barat. Barbershop yang didirikan oleh pengusaha Tiong Hoa bernama Po Kin Tien yang kini telah wafat.

Barbershop tersebut sudah berdirisejak tahun 1936 dan hingga kini masih melayani para pelanggannya. Meski kini para pelanggannya telah menyusut karena memang barbershop yang usianya sudah menginjak angka 81 tahun ini pelanggannya memang orang-orang yang sudah berumur. Sedangkan para anak muda enggan ke barbershop ini mereka lebih memilih ke barbershop yang modern.

Meski begitu Barbershop yang pernah mengalami musibah kebakaran di tahun 2009 ini tetap melayani maskimal para pelanggannya. Bahkan pelayanan melegenda sejak dulu kala masih diterapkan di barbershop ini yakni mencuci rambut dengan menggunakan wastafel dengan perabotan yang kuno. Bahkan kursi untuk mencukur rambut usianya sama dengan usianya barbershop ini. Sehingga memang sudah terlihat tua.

Selain itu setelah dicukur biasanya para pelanggan dibersihkan telinganya dari bagian daun telinga hingga rongga lubang telinga. Ilmu korek telinga yang dilakukan oleh para pencukur rambut Ko Tang tidaklah sembarangan karena mereka belajar dari para pendahulunya.

Barbershop sendiri sebenarnya hampir sama dengan tempat cukur pria hanya saja pengemasannya lebih modern. Di tempat tertutup dan ada pelayanan lainnya seperti cat rambut, meluruskan atau mengkeriting rambut hingga memodifikasi bentuk rambut beraneka rupa. Tukang pangkas rambut yang biasanya berada di tempat yang terbuka seperti jalan raya atau di bawah pohon rindang atau lebih dikenal dengan (DPR). Biasanya yang memangkas ditempat tersebut adalah kaum marjinal bawah.

Meski tukang pangkas rambut pria masih banyak beredar namun barbershop juga sama. Namun tempat mereka lebih elit yakni di mal-mal mewah atau memiliki tempat tersendiri. Jasa pemotongan rambut disana juga lebih mahal dibandingkan di tempat cukur biasa, karena mereka harus membayar uang sewa atau pajaknya. Biasanya tarifnya sekitar Rp100.000 berbeda dengan tarif tukang cukur yang masih puluhan ribu rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar